BISNIS TICKETING

Jumat, 22 Juli 2016

My Third Journey To Belitong

     Ini kali ketiga aku mengunjungi Belitung.Pulau kecil di utara Sumatera ini memang selalu membuatku ingin tahu apa isinya,gara-gara bukunya Pakcik Laskar Pelangi itu(hihh...mainstream banget ya alasannya)but,yes...
Kemarin teman ngajak jalan-jalan sampai ke belitung timur sampai Manggar buat lihat pantai-pantainya,yang hasilnya,di sepanjang (jalan kenangan)ketemu danau-danau indah yang tidak tahu apa namanya,my friend said I could name it by my name(sah-sah saja dong kan belum ada namanya hehe...)
I like this lake,sedikit mirip-mirip yang di Selandia sana,dan biasanya,kalau sudah lihat danau yang pinggirannya banyak pohon dan semak-semak begitu bikin aku jadi ngelamun.Iya lho,ngelamun apa rasanya kalau e'ek(baca tinggal) disana,bangun tidur mancing tapi malah yang nongol buaya,terus aku sama buaya tarik-tarikan pancingnya,buayanya kalah,terus aku seret,terus aku potong,aku kuliti buat bikin tas dan sepatu,lumayan kan?Kalau beli pasti mahal banget.Dulu nanya di mall,tas kulit buaya harganya sampai lima jutaan gitu.Alamak!!Pantas buaya-buaya ini di buru buat di jarah kulitnya.
Habis dikuliti,terus dagingnya aku masak tongseng(ada ya tongseng buaya??)gigi-giginya aku cabutin,di keringin di jadiin kalung.Belum ada kan yang punya kalung gigi buaya?Palingan orang-orang punyanya liontin taring macan.It's freakin cool isn't it?
Sudahlah...ngelantur ini mah.

Raisha's Lake :)
Ini penampakan si danau itu,yang kayaknya sih nggak ada buayanya,yang kalaupun ada,nggak bakalan berani aku pancing,apalagi sampai menguliti buat bikin tas dan sepatu.Baru di lihatin dari jauh aja sama Om buaya pasti aku langsung ngacir,lari pontang-panting.

Danau tak bernama
Kemudian ketemu danau ini yang diameternya lebih luas dengan latar belakang pegunungan.Di pinggir danau ini sengaja di bangun saun-saung,agar pengunjung bisa duduk-duduk menikmati indahnya pemandangan.Dan berhubung saat itu hari raya Idul Fitri,banyak juga yang singgah untuk ngadem di pinggir danau,piknik,atau sekedar ngobrol-ngobrol.


Tambang timah
For me,this is amazing view.Tambang timah lho gaesss...!!!Warna airnya yang biru kontras dengan latar hijau pohon-pohon,bikin adem mata(hatiku juga).Sayang nggak bisa nyebur karena airnya mengandung kaolin.Katanya sih,kaolin ini untuk bahan dasar kosmetik juga.Saran saya,kalau mau wajah cerah,putih mulus dan cantik jelita,cuci muka aja di tambang timah ini.
Nggak ding,ini mah tips yang menyesatkan,abaikan saja.

Golden hour
Ini sungai sih sebenarnya,tapi banyak pohon pandan di pinggirannya.Aku bilang golden hour karena pas banget mau sunset.Pas lagi lihat-lihat,ada bapak-bapak,yang lagi naik kayak nyari ikan.Dia sempat teriak-teriak dan melambai minta di photo hihihi...narsis juga si Bapak ini.But,see...it's beautiful picture!Golden picture!Amazing picture!Wonderful picture!!!
(Mbak,udah mbak...)
Ok!
Pas udah minggir,si Bapaknya nawarin kita untuk naikin kayaknya.Ya ampuun Pakk...hehe...Bapak baik banget sih...mau bikin saya kelelep di kali.Kasihan nih mas pacar nanti nangis kalau saya kelelep!eh?


Ini di tengah hutan lho
Pas pulang ke Sijuk,di tengah jalan temen nawarin "Mau beli tahu sumedang nggak?" lalu inilah yang terlihat.Tahu sumedang boo...di tengah hutan belitung!!
Nggak di hutan banget sih,di pinggir jalan raya dan agak jauh dari pemukiman warga.But,I was excited,karena unik banget nemuin kios tahu goreng di tempat begini dan itu rame bangettt!!Yang beli sampe ngantri,dan belinyapun berkeranjang-keranjang!
Kok bisa ya??
Ngintiplah aku ke dapur mereka,dan...aduh mak!!Begitu lihat minyak di wajan yang mirip oli,dan si abang yang nggoreng nggak pake' baju dan basah kuyub keringatan,aku jadi ilfeel.Maka,dengan alasan malas kelamaan antri,kaburlah diriku ini,nggak jadi beli tahu.
Well...masih banyak makanan enak lainnya di Belitung,like one of this!

Bedulang
Tradisi makan Bedulang ini,biasanya di acara-acara pernikahan,dan satu dulang di sajikan untuk kurang lebih empat orang.Isinya,gangnam ikan,ayam gulai,sambal goreng kentang udang,sayuran,sambal sereh(yang rasanya endess gedess bikin ketagihan)dan sate ikan.Uniknya,sate disini tidak menggunakan lidi/tusuk sate,melainkan ikan yang di bumbui lalu di kukus dalam daun pisang.Maknyuss deh!
Makan Bedulang ini ada di rumah makan Mak Panggong(harganya lupa),yang kalau hi-season suka penuh banget.Place is nice,dan parkir lumayan luas,jadi nggak harus parkir di pinggir jalan seperti di Bilitong Timpo Duluk.
Anyway,after tried many food in this island,my choice still...

Tekwan!!!
Tekwan ini ajib bangeeet!!Komposisi rasanya pas,manis asin pedes asem kena semua di lidah.Dan tekwan ini murah meriah.Di jual sama Ibu-Ibu di teras rumahnya.Setelah mencicipi tekwan di beberapa tempat lain,tekwan yang ini tetap JUARA!!Horeeee....!!
Honestly,Im back only for this food!!(makan tetep nomer satu!)
Sadly,pas kemarin Tekwan ini lagi tutup,karena si Ibu penjualnya lagi libur lebaran,sampai hari ketiga juga masih tutup(nangis dalam hati).
Last thing yang bikin hati senang adalah dapat souvenir cincin dan gelang kulit penyu.Sayang nggak dapat gelang yang ukurannya lebih besar.Soalnya si mas yang jual di Gallery-nya susah di rayu(dia juga pake gelang kulit penyu,dan itu bagus banget,tapi tidak di jual,hiks..)

Cincin kulit penyu
Kerajinan kulit penyu ini termasuk langka,karena untuk mendapatkan cangkangnya,butuh seekor penyu yang sudah tua sekali,mati(dan penyu selalu panjang umur).Kemudian,di tunggu hingga cangkangnya terlepas sendiri setelah di kuburkan.Lama sekali ya prosesnya,but it's worth because they're so gorgeus.

Anyway,still many place to explore and foods to taste for next visit.I'll be back!!